Interpreting dan translation adalah dua bentuk penerjemahan yang berbeda, meskipun keduanya bertujuan untuk menghubungkan komunikasi antara dua bahasa yang berbeda. Interpreting atau penerjemahan lisan adalah proses mentransfer pesan lisan dari satu bahasa ke bahasa lain secara langsung, biasanya dalam situasi komunikasi langsung seperti percakapan atau presentasi. Translation (atau penerjemahan pada umumnya) adalah proses mentransfer pesan tertulis dari satu bahasa ke bahasa lain, mengubah teks tertulis seperti dokumen, artikel, atau buku dari bahasa asal ke bahasa sasaran. Berikut ini adalah berbagai aspek yang membedakan interpreting dengan penerjemahan pada umumnya.
Waktu dan Kecepatan
Interpreting melibatkan proses penerjemahan secara instan dan segera saat pembicara berbicara. Interpreter/penerjemah lisan harus dapat mengerti dan merespons dalam waktu nyata, sehingga prosesnya sangat cepat. Sebaliknya, penerjemahan teks tertulis dapat memakan waktu lebih lama karena penerjemah memiliki waktu untuk menganalisis, memahami, dan menghasilkan teks terjemahan yang tepat. Prosesnya tidak harus dilakukan secara langsung dan bisa memerlukan penelitian tambahan untuk memastikan akurasi terjemahan.
Media Komunikasi
Interpreting biasanya dilakukan dalam situasi komunikasi langsung, seperti pertemuan bisnis, konferensi, pidato, atau wawancara. interpreter hadir secara fisik atau menggunakan teknologi seperti perangkat audio atau video untuk memberikan penerjemahan secara langsung. Penerjemahan teks tertulis dapat diterapkan pada berbagai jenis media, seperti buku, artikel, dokumen hukum, atau situs web. Penerjemah dapat bekerja secara terpisah dari penulis asli dan menghasilkan teks terjemahan yang dapat dibaca oleh orang yang menggunakan bahasa sasaran.
Kemampuan Penerjemah
Seorang interpreter harus memiliki kemampuan lisan yang sangat baik, termasuk pemahaman mendalam tentang kedua bahasa yang terlibat, keterampilan pendengaran yang baik, dan kemampuan untuk berpikir dan merespons dengan cepat. Di sisi lain, seorang penerjemah harus benar-benar memahami tentang tata bahasa, budaya, dan konteks sosial kedua bahasa yang terlibat. Penerjemah juga harus memiliki keterampilan menulis yang kuat untuk menghasilkan teks terjemahan yang benar dan alami.
Konteks dan Akurasi
Karena interpreting terjadi secara langsung, interpreter tidak memiliki banyak waktu untuk memeriksa atau memperbaiki teks terjemahan mereka. Oleh karena itu, interpretasi mungkin lebih cenderung mengandung ketidakakuratan atau pergeseran makna yang kecil karena tekanan waktu. Dalam proses menerjemahkan teks tertulis, penerjemah memiliki lebih banyak waktu untuk memeriksa, merevisi, dan memastikan keakuratan teks terjemahan. Penerjemah dapat melakukan riset lebih lanjut untuk memahami konteks yang lebih baik dan memastikan bahwa pesan asli disampaikan secara tepat dalam bahasa sasaran.
Interpreting pada dasarnya melibatkan penerjemahan lisan dalam situasi komunikasi langsung dengan waktu respons yang cepat, sedangkan penerjemahan (pada umumnya) melibatkan penerjemahan tertulis dengan waktu yang lebih fleksibel untuk memastikan keakuratan dan kesesuaian teks terjemahan. Berikut ini adalah beberapa definisi interpreting menurut para ahli.
Definisi menurut Seleskovitch dan Lederer
"Interpreting adalah proses mentransfer pesan lisan dari satu bahasa ke bahasa lain secara langsung dan simultan, dengan menjaga kesetiaan pada makna, gaya, dan intensitas komunikasi asli."
Definisi menurut Gile
"Interpreting adalah proses mengungkapkan secara lisan, dengan menggunakan kata-kata, gestur, atau tanda-tanda lainnya, makna dari pernyataan seseorang dalam bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran dalam situasi lisan."
Definisi menurut Pöchhacker
"Interpreting adalah bentuk penerjemahan secara lisan, yang melibatkan penyampaian pesan secara lisan dari satu bahasa ke bahasa lain, dengan mempertimbangkan aspek-aspek semantis dan pragmatis dalam komunikasi."
Definisi menurut Rozan
"Interpreting adalah proses komunikasi yang menghubungkan orang yang berbeda bahasa melalui penerjemah, dengan menggunakan bahasa verbal dan non-verbal untuk menciptakan pemahaman dan memastikan keberhasilan komunikasi."
Definisi-definisi ini menggambarkan interpreting sebagai proses penerjemahan lisan yang mempertahankan makna, gaya, dan intensitas komunikasi asli dalam bahasa sumber, dengan tujuan untuk menghubungkan komunikasi antara dua bahasa yang berbeda.
Interpreting melibatkan tidak hanya transfer pesan verbal antara dua bahasa yang berbeda, tetapi juga melibatkan transfer makna dan konteks budaya. Dalam proses interpreting, terdapat beberapa unsur budaya yang perlu dipertimbangkan.
Bahasa dan Kosakata Khusus
Setiap bahasa memiliki struktur, kosakata, idiom, dan ungkapan yang unik. Interpreter harus memahami perbedaan tersebut dan memiliki pengetahuan yang luas tentang budaya yang terkait dengan bahasa yang diterjemahkan. Misalnya, ungkapan atau peribahasa dalam satu bahasa mungkin tidak ada padanannya dalam bahasa lain, dan interpreter harus menemukan cara yang sesuai untuk mengkomunikasikannya.
Norma dan Etiket Budaya
Setiap budaya memiliki norma, etiket, dan kebiasaan sosial yang berbeda. Interpreter harus memahami konteks budaya di balik percakapan atau presentasi untuk memastikan bahwa pesan disampaikan dengan cara yang sesuai dalam budaya sasaran. Misalnya, ekspresi rasa hormat, kebiasaan berbicara, atau tata krama yang berbeda antara budaya dapat mempengaruhi cara interpreter mentransfer pesan.
Konteks Budaya
Interpreter harus memahami konteks budaya dimana komunikasi berlangsung. Aspek ini mencakup pengetahuan tentang sejarah, politik, nilai-nilai, dan norma sosial dari kedua budaya yang terlibat. Konteks budaya yang tepat membantu interpreter memahami pesan secara menyeluruh dan merujuknya ke dalam konteks yang dimaksudkan.
Non-Verbal dan Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan bahasa tubuh juga berperan dalam komunikasi. Interpreter harus memperhatikan ekspresi dan gerakan non-verbal dari pembicara asli dan mencoba mempertahankan atau menyampaikan makna yang sama melalui ekspresi dan gerakan mereka sendiri. Misalnya, senyuman, gestur, atau kontak mata dapat mempengaruhi cara pesan diterima oleh pendengar.
Aspek Budaya yang Sensitif
Terkadang, interpreting melibatkan isu-isu yang sensitif atau budaya yang berbeda yang harus diperhatikan dengan hati-hati. Interpreter harus benar-benar memahami tentang nilai-nilai, keyakinan, dan praktik budaya yang dapat mempengaruhi interpretasi pesan. Mereka harus dapat menavigasi dengan sensitivitas dan memastikan bahwa pesan tidak salah diinterpretasikan atau menyinggung.
Interpreting berperan penting dalam komunikasi lintas bahasa dan lintas budaya. Berikut ini adalah beberapa peran utama interpreting dalam komunikasi.
Memfasilitasi Komunikasi
Peran utama interpreting adalah memfasilitasi komunikasi antara individu atau kelompok yang berbicara dalam bahasa yang berbeda. Dengan bantuan seorang interpreter, pesan yang disampaikan dalam bahasa sumber dapat dipahami oleh penerima dalam bahasa sasaran. Interpreting memungkinkan pertukaran informasi yang efektif dan memastikan bahwa pesan-pesan yang penting tidak hilang dalam terjemahan.
Membantu Negosiasi dan Diskusi
Interpreting sering digunakan dalam situasi negosiasi bisnis, pertemuan diplomatik, atau diskusi lintas budaya. Interpreter membantu memperlancar proses ini dengan menyediakan jembatan komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat. Mereka membantu memastikan bahwa semua pihak memahami dengan jelas dan akurat apa yang dikatakan dan menghindari miskomunikasi atau kesalahpahaman yang dapat menghambat proses negosiasi atau diskusi.
Menjembatani Akses Informasi
Interpreting membantu individu atau kelompok yang tidak berbicara bahasa yang sama untuk mengakses informasi yang disampaikan dalam bahasa asal, di konferensi internasional, seminar, atau acara publik yang pesertanya memiliki latar belakang bahasa beragam. Interpreting memastikan bahwa peserta dapat memperoleh informasi secara langsung dan merasa terlibat dalam proses komunikasi.
Membantu dalam Pendidikan
Interpreting juga memiliki peran penting dalam pendidikan, terutama bagi individu yang berbicara bahasa asing dan membutuhkan akses ke pembelajaran dalam bahasa sasaran. Dalam konteks pendidikan multibahasa, interpreter dapat membantu siswa untuk memahami pelajaran, mengikuti instruksi, dan berpartisipasi secara aktif dalam kelas. Interpreting juga dapat digunakan dalam pemeriksaan atau tes untuk memastikan bahwa siswa dapat mengungkapkan pemahaman mereka dengan benar.
Menjembatani Perbedaan Budaya
Komunikasi antar budaya dapat rumit karena perbedaan dalam bahasa, norma, dan etika. Interpreting membantu menjembatani kesenjangan budaya dan memastikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan tidak hanya diterjemahkan dengan benar secara linguistik, tetapi juga mempertimbangkan konteks budaya yang tepat. Interpreting membantu mengurangi miskomunikasi, meningkatkan pemahaman lintas budaya, dan mendorong dialog yang harmonis antara individu atau kelompok yang berbeda budaya.
Secara keseluruhan, peran interpreting adalah untuk memungkinkan komunikasi yang efektif antara individu atau kelompok yang berbicara bahasa yang berbeda. Dengan menjembatani perbedaan linguistik dan budaya, interpreting membantu mengatasi hambatan komunikasi dan mendorong pemahaman dan kolaborasi yang lebih baik di antara semua pihak yang terlibat.
Agar bisamengemban tugas berat tersebut, seorang interpreter harus memiliki sejumlah keahlian dan kualifikasi untuk melaksanakan tugasnya secara efektif. Keahlian ini dapat dikembangkan melalui pendidikan formal, pelatihan khusus, pengalaman praktis, dan terus-menerus belajar dan berlatih. Berikut adalah beberapa keahlian yang harus dimiliki oleh seorang interpreter.
Kemahiran Bahasa
Seorang interpreter harus memiliki penguasaan yang sangat baik atas bahasa sumber (bahasa asal) dan bahasa sasaran (bahasa tujuan). Mereka harus memiliki pemahaman mendalam tentang tata bahasa, kosakata, idiom, ungkapan, dan struktur kalimat dalam kedua bahasa tersebut.
Pemahaman Budaya
Seorang interpreter harus benar-benar memahami budaya terkait dengan bahasa yang mereka terjemahkan. Mereka harus memahami norma, etiket, nilai-nilai, keyakinan, praktik sosial, dan konteks budaya yang mempengaruhi komunikasi. Pemahaman budaya ini membantu interpreter memastikan terjemahan yang akurat dan tepat dalam konteks budaya yang relevan.
Pengetahuan Subyek
Terkadang, interpreter perlu bekerja dalam bidang-bidang khusus seperti medis, hukum, teknis, atau bisnis. Dalam hal ini, mereka harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang terminologi dan konsep-konsep yang spesifik untuk bidang tersebut. Pengetahuan subyek yang kuat membantu interpreter mentransfer pesan secara akurat dan menghindari kesalahan dalam terjemahan.
Kemampuan Mendengarkan dan Berbicara yang Baik
Seorang interpreter harus memiliki pendengaran yang sangat baik untuk menangkap pesan dengan akurat dan cepat. Mereka harus mampu memproses informasi secara simultan dan mengenali nuansa linguistik dalam ujaran yang disampaikan pembicara. Selain itu, kemampuan berbicara yang baik diperlukan untuk menyampaikan terjemahan dengan jelas, tepat, dan alami.
Konsentrasi dan Fokus Tinggi
Interpreting menuntut konsentrasi dan fokus yang tinggi. Seorang interpreter harus terus fokus pada pembicaraan yang berlangsung tanpa teralihkan oleh faktor eksternal. Mereka juga harus mampu bekerja di bawah tekanan waktu dan dalam situasi yang serba cepat.
Penyesuaian dan Fleksibilitas
Seorang interpreter harus dapat beradaptasi dengan cepat dengan perubahan konteks, gaya berbicara, dan perubahan kebutuhan terjemahan. Mereka harus fleksibel dalam menghadapi situasi yang berbeda dan mampu mengubah gaya atau strategi terjemahan mereka sesuai kebutuhan.
Etika Profesional
Seorang interpreter harus mengikuti etika profesional yang ketat. Mereka harus menjaga kerahasiaan dan kerahasiaan informasi yang diterjemahkan, tetap netral dan objektif dalam terjemahan mereka, serta menjaga standar profesionalisme dalam komunikasi dan interaksi dengan semua pihak yang terlibat.