Freelancer, atau biasa disebut sebagai pekerja lepas, adalah sebuah istilah khusus untuk menyebut orang yang mengerjakan suatu pekerjaan/proyek tanpa adanya ikatan jangka panjang dengan perusahaan tertentu atau pemberi kerja. Dia bisa bekerja sendiri secara independen sebagai seorang tenaga profesional atau membentuk suatu tim kecil beranggotakan beberapa orang saja untuk menyelesaikan proyek. Pekerja lepas seperti ini biasanya hanyalah terikat oleh kontrak sementara (yang mencantumkan rincian atau detail proyek, fee sesuai kesepakatan, dan batas waktu/deadline pengerjaannya). Tidak jarang juga seorang pekerja lepas hanya diikat oleh perjanjian lisan, bukan hitam di atas putih. Karena tidak terikat pada suatu instansi tertentu, freelancer bisa bebas menerima proyek dari beberapa perusahaan atau pemberi kerja selama bisa menjaga reputasinya dan kepercayaan klien.
Kata freelance sendiri adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris yang diperkenalkan oleh Sir Walter Scott dalam sebuah novel yang berjudul Ivanhoe. Istilah ini pada awalnya ditujukan pada seorang tentara bayaran dari abad pertengahan yang tidak disumpah atau melayani seorang majikan saja. Dia bebas bekerja pada siapa saja yang bersedia membayarnya, dengan batasan jangka waktu tertentu.
Istilah freelance pada awalnya ditujukan pada seorang tentara bayaran dari abad pertengahan yang tidak disumpah atau melayani seorang majikan saja.
Sistem kerja lepas seperti saat ini dipercaya berasal dari Amerika Serikat, dipelopori oleh Frank Schiff dan Jack Niller. Dengan penggunaan telepon sebagai alat komunikasi jarak jauh, dia menerapkan cara kerja dari rumah tanpa harus datang langsung ke kantor. Di era informasi sekarang, penggunaan telepon diambil alih oleh internet yang lebih praktis dan cepat. Penetrasi internet yang begitu masif memberikan pengaruh yang luar biasa pada dunia kerja freelance.
Seiring pekembangan zaman, praktik kerja freelance semakin berkembang. Pada umumnya, seorang pekerja lepas (dengan keahlian khusus yang bisa dijual) akan menawarkan jasanya kepada seorang klien. Setelah freelancer memberikan penawaran kepada klien dan terjadilah kesepakatan, mereka akan terikat suatu perjanjian atau kontrak sampai pekerjaannya selesai. Bidang pekerjaan yang bisa dikerjakan secara freelance pun beragam, mulai dari penulisan, pemrograman, desain grafis, fotografi, jasa konsultan, penerjemahan, branding di social media, dan masih banyak lagi.
Singkatnya, kerja freelance adalah kerja yang tidak harus ngantor atau bertemu langsung tatap muka (dilakukan di kantor tempat kerja layaknya karyawan tetap pada umumnya). Pekerjaan bebas dilakukan di mana saja (rumah, kafe, atau tempat nongkrong) selama masih kondusif dan tidak membuyarkan konsentrasi. Jam kerja tidak harus tetap dan rutin, mulai dari jam 7 pagi dan pulang jam 4 sore setiap harinya kecuali tiap weekend. Rutinitas seperti ini tentu akan menjadi membosankan jika dilakukan selama puluhan tahun sampai mencapai usia pensiun. Pekerja lepas adalah bos bagi dirinya sendiri yang bisa bebas mengatur kapan dan dimana bekerja dan mengambil proyek atau pekerjaan dari klien mana.
Kerja freelance adalah kerja yang tidak harus ngantor atau bertemu langsung tatap muka.
Cara bekerja secara freelance
Pada dasarnya, seorang freelancer bisa bebas bekerja untuk siapa saja, dari mana saja, dan kapan saja. Seorang pekerja lepas memiliki kebebasan dan kemerdekaan untuk memilih bermitra dengan klien atas pertimbangan tertentu (terutama fee). Pekerjaan juga bebas dikerjakan dari mana saja, entah itu di rumah, kafe, atau tempat lainnya selama masih kondusif untuk bekerja. Tempat kerja bukanlah hal penting selama pekerjaan bisa selesai tepat waktu dan memenuhi harapan klien. Sebelum bisa mulai bekerja untuk klien tertentu, seorang freelancer harus menawarkan jasanya dengan mengajukan proposal atau memasang iklan sehingga keberadaannya bisa diketahui oleh klien potensial yang mungkin membutuhkan keahliannya di kemudian hari. Seorang freelancer sebagai penyedia jasa bisa menawarkan jasanya berdasarkan unit tarif tertentu, durasi per hari atau jam, kata/halaman, atau justru harga borongan per proyek. Bagi sebagian pekerja lepas, penetapan harga jasa berdasarkan persepsi nilai bagi klien dinilai lebih fleksibel daripada tarif tetap yang sudah ada sebelumnya. Jadi, seorang freelancer bisa menerapkan tarif berbeda untuk setiap kliennya atas pertimbangan tersebut.
Setelah terjadi kesepakatan harga, klien bisa mengajukan batas waktu sampai kapan pekerjaannya diserahkan. Setiap pekerja lepas pasti dihadapkan dengan tantangan deadline, mampu atau tidak menyelesaikan suatu pekerjaan tanpa melewati batas waktu ayng sudah disepakati. Kegagalan untuk menyelesaikan kerja tepat waktu akan menjadi aib tersendiri yang mempersulit freelancer untuk mendapatkan proyek baru di kemudian hari.
Seorang freelancer sebagai penyedia jasa bisa menawarkan jasanya berdasarkan unit tarif tertentu, durasi per hari atau jam, kata/halaman, atau justru harga borongan per proyek.
Kesepakatan antara freelancer/penyedia jasa dan klien bisa ditetapkan dalam sebuah kontrak tertulis yang memiliki kekuatan hukum atau sekadar perjanjian lisan. Setelah benar-benar terjadi kesepakatan antara keduanya, tahap selanjutnya adalah menetapkan metode pembayaran, apakah menggunakan uang muka sekian persen dari total biaya atau pembayaran bertahap sesuai perkembangan pengerjaan proyek. Sistem pembayaran di dunia freelance ini sebenarnya sangat fleksibel, lebih ditentukan kesepakatan antara kedua belah pihak, atau permintaan si pemberi kerja itu sendiri. Namun, untuk proyek besar pada umumnya, pembayaran biasanya akan dilakukan secara bertahap.
Contohnya, seorang klien menghubungi dan mengontrak seorang freelancer untuk membuatkan website perusahaan. Maka, dibuatkanlah kontrak untuk proyek tersebut sesuai permintaan klien. Rincian kontrak tertulis mencakup detail, biaya, dan lama pengerjaannya. Setelah pekerjaan selesai, usailah kontrak tersebut, dan freelancer mendapatkan upah atas keringatnya. Bayaran diterima 100% setelah seluruh pekerjaan diterima sepenuhnya dengan baik, tidak membutuhkan revisi.
Trend kerja freelance dunia dan Indonesia
Menurut data dari ILO, angkatan kerja di Indonesia menunjukkan pertumbuhan rata-rata 1,4% per tahun. Sebagai perbandingan, Badan Pusat Statistik menunjukkan pertumbuhan bisnis baru yang hanya mencapai 0.9%. Ketimpangan angka ini sangat terasa dampaknya pada persaingan kerja yang begitu ketat. Dengan kata lain, satu lowongan pekerjaan untuk satu posisi di perusahaan bisa diperebutkan oleh banyak orang sekaligus yang masih menganggur. Salah satu contohnya, setiap lowongan CPNS dibuka, bisa dipastikan jumlah pendaftarnya membludak, jauh melebihi lowongan yang tersedia. Imbasnya, angka pengangguran tinggi tidak dapat dihindari lagi. Selama masa menganggur itulah, penduduk di usia produktif bisa memanfaatkan peluang lainnya untuk menjalankan bisnis kecil-kecilan (skala UMKM dengan modal seadanya) atau mencari pekerjaan lepas untuk bertahan hidup sampai akhirnya menemukan pekerjaan tetap dan mapan.
Di Indonesia sendiri, pekerjaan freelance bukanlah hal yang baru. Sejak dulu sebelum era internet, orang juga melakukan pekerjaan paruh waktu saat senggang atau di luar jam kerja kantornya, baik di sektor informal (tukang parkir, kuli bangunan, atau kerja kasar lainnya) atau sektor formal yang lebih menjanjikan (desainer, fotografer, konsultan, penulis, penerjemah). Kerja freelance sendiri lebih cenderung ditujukan pada pekerjaan di sektor formal dengan keahlian khusus yang bisa ditempa melalui pendidikan tinggi. Masyarakat pada umumnya menilai pekerjaan lepas semacam ini kurang bergengsi karena pekerjanya sendiri tidak berpenampilan necis, formal, dan rapi saat bekerja (kecuali jika diharuskan bertemu langsung dengan klien). Alasan lainnya adalah tidak ada kepastian mendapatkan penghasilan tetap atau fasilitas penunjang lainnya yang bisa dinikmati karyawan tetap (misalnya, asuransi, pensiun, dan tunjangan lainnya).
Penetrasi internet yang begitu masif menjadi peluang besar bagi freelancer untuk berkarier secara online.
Menurut statistik dari Kompas, pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 ini saja sudah mencapai angka 202,6 juta jiwa atau mengalami peningkatan sebesar 15,5 persen atau 27 juta jiwa, dibandingkan Januari 2020 tahun lalu. Sebagai perbandingan, total jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 274,9 juta jiwa. Dengan kata lain, mayoritas penduduk Indonesia sudah mengenal internet dan menjadikannya sebagai bagian dari kebutuhan sehari-hari. Selain itu, di masa pandemi, anak usia sekolah tidak bisa belajar langsung di kelas dan harus menggunakan internet setiap hari untuk belajar dan mengirim tugas sekolah. Penetrasi internet yang begitu masif menjadi peluang besar bagi freelancer untuk berkarier secara online.
Sejak penggunaan internet mulai marak, profesi pekerjaan lepas pun bisa dibilang berkembang pesat. Semakin banyak klien potensial mencari penyedia jasa profesional untuk menggarap proyeknya. Begitu pula, semakin banyak pekerja lepas menawarkan jasanya secara langsung di website atau blog pribadi maupun berburu proyek langsung di situs pekerja lepas. Tidak ada statistik pasti yang bisa menggambarkan besarnya jumlah freelancer di Indonesia. Namun, sebagai gambaran, portal pekera lepas freelancer.com memiliki kurang lebih 550.000 pengguna dari Indonesia, dari total 16 juta pengguna yang ada.
Siapa saja yang biasanya bekerja secara freelance?
Pada dasarnya, pekerjaan freelance bisa dilakukan oleh siapa saja, untuk pekerjaan di sektor informal maupun formal. Agar bisa bekerja di sektor formal, pekerja lepas harus memiliki keahlian khusus yang bisa dijual dengan harga tinggi. Singkatnya, siapa saja bisa bekerja secara freelance selama punya keahlian mumpuni sebagai modal awalnya. Siapa saja yang biasanya berburu pekerjaan lepas seperti ini?
1) Mahasiswa yang ingin mencari penghasilan atau pengalaman kerja
Tidak sedikit mahasiswa melakukan pekerjaan freelance terkait bidang yang dipelajarinya atau bidang lain sesuai minat. Motivasinya adalah mencari pengalaman kerja di sela-sela kesibukan kuliah atau sekadar mencari tambahan uang jajan. Pekerjaan diambil dalam batasan tertentu selama tidak menganggu waktu kuliah.
2 Pengangguran yang belum mendapatkan pekerjaan tetap
Tidak bisa dipungkiri, pekerjaan freelance adalah opsi alternatif yang biasanya diambil oleh mereka yang masih berjuang untuk mendapatkan pekerjaan tetap dan mapan. Selagi pekerjaan yang diincar belum didapat, mereka bisa mengambil pekerjaan paruh waktu untuk bertahan hidup.
3) Karyawan tetap yang ingin mencari penghasilan tambahan atau mencari tantangan baru
Tidak puas dengan gaji yang diberikan perusahaan per bulannya, karyawan tetap juga bisa mengambil pekerjaan freelance sebagai sambilan selama tidak mengganggu pekerjaan utamanya. Karyawan senior yang sudah mengabdi ke perusahaan selama puluhan tahun juga biasanya mengambil pekerjaan freelance untuk mencari tantangan baru agar tidak jenuh.
4) Pekerja yang ingin kemerdekaan dan kebebasan dalam bekerja
Rasa bosan dan jenuh terhadap rutinitas kantor yang begitu-begitu saja dan harus dijalani sampai masa pensiun adalah salah satu alasan menjadi freelancer. Tidak sedikit freelancer yang pada awalnya adalah seorang karyawan tetap di sebuah perusahaan. Mereka memutuskan untuk resign sepenuhnya dan menjalani profesinya dengan lebih bebas tanpa harus menjalani rutinitas membosankan.
Pekerjaan yang bisa dilakukan secara freelance
Pada dasarnya, semua pekerjaan yang bisa dikerjakan paruh waktu bisa disebut sebagai pekerjaan freelance, tetapi pembahasan di sini fokus pada pekerjaan di sektor formal saja. Trend saat ini menunjukkan kebanyakan pekerjaan freelance bisa dilakukan secara online tanpa harus tatap muka atau tergantung kesepakatan antara klien dan freelancer. Ragam profesi yang biasanya digeluti para freelancer adalah sebagai berikut:
Penulis
Jasa penulis online lazim ditemukan di internet, terutama di situs portal kerja online atau forum bisnis online. Banyak orang membutuhkan jasa penulis untuk media mereka, seperti blog pribadi dan website perusahaan, atau untuk keperluan lainnya. Blogger pemburu dollar Adsense biasanya merekrut penulis konten untuk menghidupkan blognya, sementara mereka fokus pada desain atau aspek SEO dari blog itu sendiri. Jasa penulis ini bisa dikategorikan menjadi copywriter, ghostwriter, dan content writer tergantung dari keperluan dan tujuan tulisannya.
Penerjemahan
Di era globalisasi saat ini, dimana batas antar negara sudah tidak lagi relevan dan terasa, kebutuhan terhadap jasa penerjemahan profesional juga semakin meningkat. Perusahaan asing memerlukan jasa penerjemah untuk memasarkan produk mereka ke pasar lokal dalam negeri. Begitu pula sebaliknya, bisnis lokal membutuhkan jasa penerjemah untuk melebarkan sayapnya di pasar internasional. Penerjemah menjadi pemegang kunci utama dalam komunikasi lintas bahasa dan perannya sulit digantikan mesin penerjemah otomatis. Jasa penerjemah profesional ditawarkan untuk berbagai bahasa populer di dunia, misalnya Inggris, Tiongkok, Jerman, Jepang, dll.
Desainer
Jasa desain juga menjadi faktor penting bagi perkembangan suatu bisnis. Desain yang tepat akan menarik konsumen untuk membeli suatu produk. Produk yang dikemas dengan menarik akan meningkatkan nilai jualnya. Desain visual dibuat untuk menyampaikan dan menawarkan produk atau jasa kepada calon konsumen. Banyak desainer bekerja secara freelance untuk menawarkan jasa kreatifnya dalam bentuk selebaran, spanduk, logo, atau sekadar kartu nama. Mereka juga bisa ikut serta dalam kontes desain untuk mendapatkan klien baru.
Jasa IT
Pekerjaan di bidang IT sangat luas cakupannya. Banyak perusahaan (terutama startup/perusahaan rintisan digital) memanfaatkan media internet untuk mengembangkan usahanya dan para tenaga profesional di bidang ini sangat diperlukan. Website maupun aplikasi adalah hal wajib untuk bertahan dalam persaingan di era digital seperti ini. Oleh karena tu, website developer dan designer, serta programmer menjadi jasa yang sering dicari.
Data entry dan mining
Pekerjaan ringan seperti data entry bisa menjadi alternatif untuk orang tanpa keahlian khusus yang harus didapat dengan belajar di perguruan tinggi. Kuncinya hanyalah kesabaran untuk melakukan input data satu per satu.
Anggapan masyarakat tentang kerja freelance
Bagi orang Indonesia pada umumnya, pekerjaan apapun yang digeluti secara freelance cenderung dipandang sebelah mata. Orang dianggap bekerja apabila datang ke kantor secara rutin dari pagi sampai sore. Jika tidak menjadi PNS atau pegawai kantoran, mereka dianggap tidak bekerja. Dengan kata lain, dengan menjadi freelancer, seorang pekerja tidak mendapatkan status sosial layaknya orang yang bekerja secara “normal” dengan rutinitas yang tetap selama puluhan tahun. Jadi, semua freelancer harus siap jika dikira tetangganya sebagai pengangguran. Stigma buruk seperti ini mungkin akan sulit dihilangkan di masyarakat.
Orang dianggap bekerja apabila datang ke kantor secara rutin dari pagi sampai sore.
Apa motivasi untuk bekerja freelance?
Setiap orang memiliki alasan tersendiri untuk bekerja freelance sebagai sambilan atau sumber penghasilan utama. Motivasi untuk bekerja freelance antara lain:
a) Ingin mendapatkan penghasilan tambahan
Karyawan tetap yang kurang puas dengan gajinya bisa mengambil pekerjaan freelance sebagai penghasilan tambahan di waktu luangnya. Pekerjaan sambilan bisa dilakukan dalam batasan aman tanpa harus mengorbankan pekerjaan utamanya. Jika inilah alasan utamanya bekerja secara freelance, karyawan harus pandai-pandai mengatur waktu agar tidak terjadi konflik kepentingan di kemudian hari.
b) Jenuh dengan rutinitas kantor
Ada masanya ketika orang yang sudah bekerja lama di kantor selama puluhan tahun mengalami titik jenuh. Dia sudah lelah menjalani rutinitas harian yang sama hampir setiap hari, pulang pergi ke kantor dengan jadwal yang sama, terjebak kecametan berjam-jam, atau muak dengan birokrasi kantor.
c) Bekerja lebih dekat dengan keluarga
Bekerja atau mencari uang tidaklah harus selalu mengorbankan banyak waktu, sehingga tidak tersisa waktu luang untuk dinikmati bersama keluarga. Dengan bekerja dari rumah, freelancer masih bisa menikmati waktunya bersama keluarga dengan lebih dekat dengannya.
d) Bekerja lebih fleksibel
Pekerja lepas lebih menyukai jam kerja fleksibel, bebas bekerja kapan saja dan di mana saja, dan untuk siapa saja selama mendapatkan fee yang sesuai.
Potensi pendapatan freelance
Dengan bekerja secara freelance, akan membuka peluang untuk mendapatkan potensi pendapatan lebih, yang mungkin tidak bisa didapatkan dari bekerja sebagai karyawan tetap. Namun, bukan berarti dengan bekerja secara freelance, penghasilan besar langsung didapatkan seketika tanpa melalui proses panjang. Besar kecilnya penghasilan tergantung dari berapa banyak proyek yang diterima. Semakin banyak klien yang menggunakan jasanya, semakin banyak penghasilan yang didapatkan.
Freelancer juga harus siap dengan penghasilan yang jumlahnya tidak pasti setiap bulannya. Penghasilan di bulan Januari bisa berbeda jauh dengan bulan Februari atau bulan-bulan setelahnya. Tidak ada kepastian berapa jumlah rupiah yang berhasil didapatkan setiap bulan, berbeda dengan pekerjaan tetap yang besarnya gaji bisa ditebak. Freelancer juga harus bersabar ketika tidak bisa mendapatkan pekerjaan sama sekali selama satu atau beberapa bulan.
Tidak ada kepastian berapa jumlah rupiah yang berhasil didapatkan setiap bulan, berbeda dengan pekerjaan tetap yang besarnya gaji bisa ditebak.
Untuk mendapatkan potensi penghasilan lebih besar, freelancer harus dikenal lebih banyak klien potensial. Semakin banyak kenalan atau relasi yang dimiliki seorang freelancer, atau semakin aktif dalam kegiatan atau komunitas bisnis, secara tidak langsung, peluang untuk mendapatkan proyek juga lebih besar. Jaringan relasi adalah aset berharga untuk mengembangkan bisnis karena orang lain sudah lebih dulu mengenal siapa kita. Dengan kata lain, orang-orang dengan jaringan luas seperti mantan pejabat atau mantan direktur di perusahaan ternama mampu membangun jaringan bisnis dengan lebih mudah dan cepat. Untuk freelancer yang memasarkan jasanya secara online, mereka perlu bergabung di situs freelancing dan memenangkan proyek dengan sistem tender. Mereka harus sikut-sikutan dengan pemburu proyek lainnya untuk mendapatkan satu proyek saja.
Perlu ditekankan bahwa membangun kepercayaan bukanlah hal yang mudah dicapai dalam waktu singkat. Diperlukan waktu bertahun-tahun untuk membangun relasi karena tidak bisa terbentuk dengan sendirinya.
Bukan berarti dengan bekerja secara freelance, penghasilan besar langsung didapatkan seketika tanpa melalui proses panjang.
Risiko kerja secara freelance
Menjadi bekerja lepas bukan berarti lepas dari risiko. Ada risiko untuk setiap pilihan apapun yang kita ambil dalam hidup, tidak terkecuali dunia kerja. Setiap freelancer harus berhadapan dengan risiko berikut ini dalam berkarya.
a) Tidak mendapatkan fasilitas dari perusahaan
Pekerja lepas tidak bisa mendapatkan fasilitas istimewa layaknya karyawan tetap yang bekerja penuh dan totalitas untuk satu perusahaan. Karena hanya diikat kontrak sementara sampai berakhirnya proyek, perusahaan tentu tidak bisa memberikan fasilitas pendukung. Freelancer tidak bisa menikmati tunjangan, asuransi, ataupun uang pensiun/pesangon yang sudah menjadi hal wajar di dunia kerja. Namun, tidak menutup kemungkinan perusahaan akan memberikan bonus tambahan jika hasil kerjanya dinilai baik dan melebihi ekspektasi.
b) Penghasilan fluktuatif
Pendapatan tak menentu adalah hal yang lumrah dihadapi setiap pekerja lepas. Mereka bisa mendapatkan penghasilan sangat besar di bulan tertentu, atau tidak mendapatkan penghasilan sama sekali di bulan lainnya.
c) Harus selalu tepat waktu
Seorang pekerja lepas bebas bekerja dari mana saja dan kapan saja asal selalu tepat waktu, tidak boleh menyerahkan pekerjaan melewati deadline yang telah disepakati.
Persiapan sebelum kerja freelance
Apa saja yang harus disiapkan setiap calon freelancer sebelum sepenuhnya terjun ke dunia freelancing yang penuh tantangan?
a) Portofolio menarik dan profesional
Mempersiapkan portofolio menarik adalah langkah awal untuk menarik calon klien. Dalam portofolio bisa disertakan riwayat pendidikan, keahlian, dan sampel pekerjaan sebagai pertimbangan klien untuk merekrut seorang freelancer.
b) Hardware dan software pendukung
Setiap pekerja lepas harus memiliki hardware dan sofware tersendiri sesuai bidang pekerjaan yang digelutinya. Setiap bidang pekerjaan membutuhkan software khusus untuk mempermudah pekerjaan. Karena tidak mendapatkan fasilitas dari perusahaan layaknya karyawan tetap, freelancer harus merogoh kantongnya sendiri sebagai modal awal untuk bekerja. Untuk pekerjaan di bidang desain grafis atau multimedia, komputer dengan spesifikasi tinggi adalah hal wajib.
c) Media promosi
Pekerja lepas harus memiliki media promosinya sendiri, baik media online atau offline. Media promosi offline yang kerap digunakan adalah selebaran, spanduk, dan media cetak lainnya. Penggunaan web atau blog pribadi bisa menjadi sarana efektif untuk mempromosikan jasa profesional secara online dengan jangkauan lebih luas. Blog pribadi adalah media efektif untuk membangun portofolio yang meyakinkan di internet. Jika ada dana lebih untuk media promosi, Facebook dan Google menawarkan platform beriklan yang tepat sasaran, bisa disesuaikan berdasarkan target audience atau kata kunci tertentu. Kartu nama dengan desain profesional juga bisa diberikan untuk menarik calon klien saat kebetulan bertemu di acara formal.
d) Penetapan tarif untuk jasa
Pekerja lepas bisa menetapkan tarifnya sendiri sesuai harga yang layak untuk keahliannya. Pekerja bisa dibayar berdasarkan durasi per jam atau hari (berapa lama waktu yang dialokasikan untuk mengerjakan proyek sampai tuntas). Sebagian juga menetapkan fee sesuai keseluruhan nilai proyeknya, dihitung langsung sebagai harga borongan. Untuk jasa penulisan dan penerjemahan, tarif biasanya dihitung per kata atau halaman. Tarif awal yang ditetapkan seorang pekerja lepas sebenarnya belumlah final, karena akan ada tawar-menawar harga nantinya. Singkatnya, setiap freelancer memiliki tarifnya masing-masing, baik itu dihitung per satuan tertentu ataupun harga borongan per proyek, tergantung jenis pekerjaan, pengalaman, keahlian, dan reputasi.
e) Metode pembayaran
Pekerja lepas bisa bebas memilih metode pembayaran untuk menerima upah atas pekerjaan yang terselesaikan. Untuk klien lokal, metode pembayaran sangat simpel karena biasanya hanya menggunakan transfer bank. Untuk klien asing dari manca negara, ada beberapa pilihan metode pembayaran dengan fitur dan keunggulan masing-masing, misalnya Payoner, Paypal, Skrill, atau Western Union.
f) Tabungan cadangan
Jika seseorang di usia produktif beralih menjadi pekerja lepas setelah jenuh menjadi karyawan tetap, tabungan cadangan diperlukan untuk berjaga-jaga atau setidaknya bertahan hidup. Setelah memutuskan resign dari dunia kerja, proyek atau klien pertama tidak begitu saja langsung didapatkan. Tidak ada kepastian proyek akan didapatkan dengan mudah atau rutin setiap bulannya.
g) Koneksi internet stabil
Freelancer pada umumnya bekerja secara online dan membutuhkan akses internet stabil. Untuk memastikan lancarnya pekerjaan, freelancer bisa menggunakan provider yang menyediakan kuota tak terbatas dan kecepatan stabil dengan harga terjangkau dan masuk akal tentunya.
h) Bergabung di situs freelancing
Salah satu langkah yang ditempuh kebanyakan freelancer adalah bergabung di beberapa situs kerja freelance. Bergabung di situs semacam ini akan membuka peluang lebih lebar untuk mendapatkan proyek, bahkan dari manca negara sekalipun. Namun, ada harga yang harus dibayar untuk itu, termasuk biaya keanggotaan bulanan, biaya komisi per proyek, atau biaya tambahan untuk mendapatkan sertifikat setelah menjalani tes tertentu.
Mendapatkan proyek pertama
Mendapatkan klien dan proyek pertama adalah salah satu tantangan tersulit menjadi pekerja lepas. Portofolio dan reputasi yang masih kosong akan mempersulit freelancer untuk menawarkan jasanya kepada klien potensial. Bersaing dengan freelancer yang sudah lebih dahulu memasuki dunia kerja juga bukanlah hal mudah. Kebanyakan freelancer pemula menerapkan tarif yang lebih rendah (atau bisa jadi sangat rendah) karena sama sekali belum dikenal klien di bidang yang digelutinya. Jika freelancer pemula menetapkan tarif tinggi (atau lebih tepatnya kurang kompetitif), dia akan menjadi pilihan terakhir bagi klien. Kenyataannya, pemberi kerja cenderung memilih freelancer baru dengan harga lebih murah daripada freelancer lama dengan reputasi baik yang memasang tarif lebih tinggi.
Jika freelancer berburu proyek lewat situs freelancing, sistem yang umumnya digunakan adalah tender. Dengan kata lain, proyek akan diumumkan pemberi kerja terlebih dahulu dengan menyertakan jenis dan kategori pekerjaan, detail singkat, dan anggaran yang disanggupi. Setelahnya, beberapa freelancer akan menawarkan jasanya dengan melakukan bidding. Dari sekian banyak orang yang berebut satu proyek, posisinya akan diurutkan berdasarkan peringkat reputasi dan pencapaiannya. Namun, posisi teratas tidak menjamin seorang freelancer memenangkan sebuah proyek, faktor keberuntungan juga berperan penting.
Kenyataannya, pemberi kerja cenderung memilih freelancer baru dengan harga lebih murah daripada freelancer lama dengan reputasi baik yang memasang tarif lebih tinggi.
Untuk pekerjaan terkait desain grafis (misalnya, logo, cover, atau reklame), sistem kontes biasanya diterapkan. Pemberi kerja memberikan penjelasan mengenai desain yang dia inginkan, lalu beberapa desainer akan mengirimkan sampel desain. Dari seluruh desain yang diterima, penyelenggara kontes akan memberikan feedback dan memilih desain mana yang paling sesuai dengan keinginannya. Penyelenggara kontes berhak menolak desain dan tidak berkewajiban untuk memberikan feedback pada setiap desain.
Menyusun proposal yang efektif
Proposal adalah kunci utama untuk memenangkan tender proyek. Proposal memuat rincian sekaligus detail pengerjaan, ditulis secara singkat dan jelas. Proposal untuk mendapatkan proyek freelance tidaklah sama sepeti proposal untuk melamar pekerjaan atau mengajukan pinjaman di bank. Bagaimana sebuah proposal seharusnya ditulis?
Langkah pertama untuk menarik perhatian klien adalah dengan memperkenalkan diri, dimulai dengan salam pembuka yang hangat, dengan menyertakan nama lengkap. Berikan penjelasan singkat megenai kemampuan dan pengalaman kerja. Supaya lebih menyakinkan, sertakan juga situs atau blog pribadi dan akun media sosial yang memberikan kesan profesional.
Portofolio adalah hal wajib yang harus disertakan dalam setiap proposal untuk meyakinkan klien. Freelancer tidak perlu menjelaskan panjang lebar mengenai kemampuannya karena klien hanya memerlukan bukti valid sehingga yakin untuk merekrutnya. Contohnya, jika Anda adalah seorang copywriter, lampirkan beberapa artikel terbaik yang pernah dipublikasikan.
Hal selanjutnya yang perlu disampaikan dalam proposal adalah berapa lama suatu pekerjaan bisa tuntas. Overselling bukanlah hal yang bijak bagi freelancer karena kegagalan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu hanya akan mencoreng nama baiknya. Jika suatu pekerjaan membutuhkan waktu tiga hari, maka sampaikan saja apa adanya, tanpa mengumbar janji pekerjaan bisa selesai dalam satu hari.
Harga adalah hal penting yang harus disampaikan dengan hati-hati. Kenapa seorang klien harus mengeluarkan uang sekian juta untuk menyelesaikan sebuah proyek? Freelancer harus bisa menyampaikan ini dengan bahasa yang tepat sehingga klien tidak merasa uangnya terbuang begitu saja tanpa hasil signifikan. Klien juga perlu mendapatkan layanan ekstra yang membuatnya merasa tidak kecewa setelah merogoh kantongnya. Sebelumnya, harus ada suatu standar harga untuk penyelesaian sebuah proyek, apakah memakai harga borongan sekaligus atau sesuai tarif standar yang sudah ditetapkan freelancer.
Di akhir proposal, jangan lupa untuk memberikan salam penutup yang hangat agar klien terkesan dan menjadi pertimbangan tersendiri untuk mempercayakan proyeknya.
Review situs pembayaran dan penarikan uang
Jika freelancer melakukan perburuan proyek secara online, sistem pembayaran sekaligus penarikan uang juga berbasis online. Pembayaran online umumnya menggunakan kartu kredit, tetapi ini bukanlah pilihan ideal karena tidak bisa digunakan untuk menarik uang dan pengguna kartu kredit di Indonesia tidaklah seberapa. Ada beberapa pilihan situs yang bisa dijadikan alternatif untuk melakukan pembayaran, terutama jika bertransaksi dengan klien dari manca negara.
1) Payoneer
Payoneer didirikan pada tahun 2005 di Amerika Serikat sebagai penerbit e-money berlisensi. Dengan solusi pembayaran yang cepat dan aman, Payoneer membantu para profesional dan bisnis lokal untuk melebarkan sayapnya di persaingan global. Kelebihan Payoneer yang paling terasa adalah potongan biaya lebih rendah, dibandingkan Paypal. Pendaftaran dan aktivitasi di situs ini mudah dan praktis, hanya membutuhkan kartu identitas resmi yang dikeluarkan pemerintah, seperti KTP, SIM, atau passport.
2) Paypal
Paypal adalah penyedia jasa transfer uang yang sudah sangat umum dikenal pengguna internet. Paypal lebih familiar daripada Payoneer dan memiliki banyak pengguna di seluruh dunia. Paypal sendiri mengharuskan penggunanya untuk melakukan verifikasi dengan kartu kredit dan keamanannya sangat sensitif. Jika pengguna melakukan registrasi dengan VCC, ada kemungkinan akunnya bisa terblokir. Sebagai alternatif, Paypal menawarkan tipe akun bisnis untuk pengguna yang tidak melakukan verifikasi kartu kredit.
3) Skrill
Skrill sebelumnya dikenal sbeagai Moneybooker. Ini bisa menjadi pilihan ketiga apabila pengguna merasa kurang nyaman menggunakan Payoneer atau Paypal.
Terampil menggunakan CAT tool, bekerja sebagai penerjemah freelance
Penerjemah adalah salah satu pilihan pekerjaan yang bisa dikerjakan secara freelance. Penerjemahan adalah suatu bidang yang dinamis dimana setiap pekerja profesional dituntut untuk beradaptasi dengan beragam teks sesuai perkembangan zaman. Ditambah lagi, penerjemah harus mampu mengenal beragam software dan CAT tool tentunya.
CAT tool sendiri adalah sebuah alat bantu bagi penerjemah profesional untuk bekerja secara lebih cepat dan efisien. Pembelian software seperti ini bisa dianggap sebagai sebuah investasi penting bagi penerjemah profesional. Namun, harganya yang mahal menjadi kendala sendiri, bisa mencapai 10 jutaan rupiah untuk membeli satu lisensi software.
Setiap software biasanya menawarkan versi trial/demo yang biasanya mencapai 30-45 hari tergantung kebijakan perusahaan. Selama masa trial inilah, pengguna bisa menjajal kemampuan CAT tool dan mengukur bagaimana performanya dalam mengerjakan terjemahan. Wordfast menyediakan versi trial tanpa batas waktu, tetapi ada fungsi dan fitur yang dibatasi.
Ada beberapa CAT tool yang ditawarkan gratis, misalnya OmegaT dan Accross. Wordfast sendiri menyediakan platform online untuk mempermudah tugas penerjemah, melalui Wordfast Anywhere. Fungsinya hampir sama seperti versi softwarenya yang harus dipasang di komputer.