Penerjemah tidak begitu berbeda dengan
profesi pekerja lepas (freelance) lainnya, yang bervariasi tarifnya. Penerjemah
memiliki kebebasan untuk memilih proyek mana yang akan dikerjakan, klien mana
yang akan dilayani, sekaligus berapa tarif yang dia ajukan pada kliennya. Untuk
masalah tarif ini, jasa penerjemah bisa ditawarkan dengan tarif yang sangat
beragam. Di pasar lokal saja (Indonesia), tarif untuk satu pasangan bahasa yang
sama bisa berbeda jauh. Mungkin di satu lapak kita bisa temukan harga Rp
10.000,00 per lembar saja untuk terjemahan Inggris - Indonesia atau sebaliknya.
Setelah browsing beberapa menit, kita akan temukan harga Rp 50.000,00 per
lembar atau bahkan Rp 100.000,00 ke atas dari penyedia jasa lainnya. Perbedaan tarif
ini begitu mencolok karena hanya untuk satu pasangan bahasa dan mungkin jenis
dokumen yang sama.
Dapatkan terjemahan akurat dan profesional. Garansi revisi gratis dan jaminan dikirim tepat waktu. Pembayaran bisa setelah hasil diterima. Untuk pemesanan, silakan hubungi WhatsApp 0812-1506-0824 atau langsung klik wa.me/6281215060824
Karena perbedaan mencolok ini, klien
sering kebingungan untuk memilih jasa penerjemah yang benar-benar bagus sepadan
dengan uang yang mereka keluarkan. Jika ada terjemahan yang harganya lebih
murah, klien akan berpikir dua kali saat keluarkan uang lebih untuk jasa penerjemah
yang harganya jauh lebih mahal. Saat memutuskan untuk menggunakan jasa
penerjemah murah yang penerjemahnya sendiri tidak jelas portofolionya, klien
akan ragu apakah hasilnya nanti sesuai dengan harapan. Di sisi lain, penerjemah
pun juga tidak kalah bingungnya saat menentukan tarif yang akan diajukan pada kliennya.
Jika tarifnya terlalu murah, kerja keras dan studi selama bertahun-tahun seakan
jadi tidak ada nilainya sama sekali. Jika terlalu mahal, klien tidak akan mau
menggunakan jasanya.
Sebenarnya tidak ada patokan pasti untuk
menentukan tarif jasa penerjemah karena ada banyak variabel yang memengaruhinya.
Meskipun sebenarnya sudah ada acuan tarif resmi, ini bukanlah angka mutlak yang
berlaku untuk semua penerjemah atau teks/dokumen. Tarif penerjemah bisa lebih
mahal atau lebih murah dari acuannya.
Faktor utama yang memengaruhi tarif jasa
penerjemah adalah penerjemahnya itu sendiri. Semakin berkualitas hasil kerjanya
dan semakin bagus reputasinya, penerjemah akan merasa percaya diri memasang tarif
tinggi jauh melebihi penerjemah lainnya. Jika kualitasnya sudah mumpuni dan
punya banyak klien yang mau membayar dengan harga tersebut, proyek mudah sekali
didapat. Daya beli klien juga memengaruhi tarif. Klien korporat dengan budget
unlimited tentu berbeda dengan mahasiswa yang masih mengandalkan orangtuanya
untuk menyambung hidup dan membiayai kuliah. Tidak adil jika menyamakan tarif
untuk korporat dan mahasiswa.
Keberadaan mesin penerjemah otomatis
yang kualitasnya terus meningkat memang memengaruhi tarif jasa penerjemah.
Setelah keberadaan mesin ini, terjemahan bukanlah hal yang sulit didapatkan dan
harus selalu mengeluarkan uang lebih. Meskipun kualitasnya masih bisa
dipertanyakan, semua orang bisa mendapatkan terjemahan dengan kualitas ala
kadarnya untuk kepentingan yang sebenarnya tidak terlalu penting, misalnya
untuk memahami suatu teks secara sekilas atau gambaran umumnya saja. Bahkan, ada penyedia jasa penerjemah dengan
target utamanya mahasiswa gulung tikar karena kalah bersaing dengan mesin
penerjemah gratisan ini.
Bagaimana jika memasang tarif murah?
Ada konsekuensi tersendiri jika
penerjemah memasang tarif murah. Penerjemah pemula kebanyakan memasang tarif
murah karena mereka merasa minder dengan kualitas terjemahan maupun reputasinya
dibandingkan penerjemah yang sudah mapan. Pada awalnya, mereka akan memasang
tarif murah terlebih dahulu dan menaikkannya secara bertahap sesuai dengan
peningkatan reputasi atau bertambahnya jaringan klien.
Di situs outsourcing baik lokal maupun
internasional, tarif murah memberikan daya tarik tersendiri bagi klien atau
pemberi kerja, terutama apabila klien adalah makelar proyek terjemahan. Semakin
murah tarif yang didapatkannya, semakin besar keuntungan yang masuk ke
kantongnya. Persaingan di situs outsourcing memang sangat tinggi. Pada umumnya,
klien rela memilih penerjemah atau pekerja lepas dengan reputasi yang sudah
mapan meskipun harganya sedikit lebih mahal. Namun, bukan tidak mungkin klien
akan melirik penerjemah yang tarifnya jauh lebih murah. Dengan strategi tarif murah
inilah, penerjemah bisa mendapatkan kesempatan mendapatkan proyek meksipun
saingannya jauh lebih mapan.
Pada akhirnya penerjemah yang memasang
tarif murah terlalu lama akan tersadar bahwa perjuangan, kerja keras, dan studi
selama bertahun-tahun tidaklah sepadan dengan hasil yang didapatkan karena
hanya mampu meraup recehan belaka. Situasi menjadi lebih dilematis jika mereka
terjebak tarif murah dan kesulitan menaikkan tarif untuk proyek-proyek
selanjutnya. Jika tarif dinaikkan sedikit saja, klien lamanya akan kabur dan
mencari penerjemah yang jauh lebih murah darinya.
Bagaimana jika memasang tarif mahal?
Tarif mahal adalah hak istimewa bagi
setiap penerjemah dengan reputasi baik dan kualitas terjemahan jauh di atas
rata-rata. Pengalaman selama bertahun-tahun dalam dunia penerjemahan tentu
pantas diberi apresiasi lebih. Namun, bagi penerjemah pemula, langsung memasang
tarif mahal mungkin bukanlah tindakan yang tepat di awal kariernya. Jika
penerjemah pemula terburu-buru melakukannya, mereka akan menjadi orang yang
dipertimbangkan paling akhir oleh klien. Dengan kata lain, penerjemah pemula
dengan tarif tinggi cenderung kesulitan untuk mendapatkan proyek terjemahan.