Setiap penerjemah tentu memiliki tarif tersendiri untuk jasa profesionalnya. Pada dasarnya, penerjemah yang lebih dahulu memasuki dunia penerjemahan dan memiliki jam terbang lebih tinggi bisa dan layak mematok tarif lebih tinggi dibandingkan penerjemah pemula. Namun, tarif jasa penerjemah kadang-kadang jadi sangat mahal, inilah faktor penyebabnya.
Pasangan
bahasa
Pasangan bahasa bisa sangat memengaruhi tarif terjemahan karena adanya faktor permintaan dan penawaran terhadap suatu bahasa. Dengan kata lain, bahasa yang jarang dikuasai penerjemah dihargai dengan tarif yang lebih mahal. Misalnya, terjemahan Inggris – Indonesia dihargai lebih murah dibandingkan terjemahan bahasa Yunani ke Indonesia. Tarif jasa penerjemahan untuk bahasa ‘pasaran’ seperti bahasa Inggris masih terjangkau. Tetapi, tidak sedikit biro penerjemah lokal mematok tarif ratusan ribu per lembar untuk terjemahan bahasa langka.
Tenggat waktu ketat
Jika penerjemah diminta untuk mengerjakan terjemahan di malam hari dan sudah harus jadi keesokan harinya, tarif yang dikenakan bisa lebih mahal karena ada tambahan biaya untuk rush order. Untuk kasus ini, penerjemah bisa meminta biaya tambahan sebesar 50 – 100 % dari tarif standarnya.
Terjemahan bahasa ibu ke bahasa asing
Terjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris (atau bahasa asing lainnya) dihargai lebih mahal dibandingkan terjemahan dari bahasa Inggris (atau bahasa asing lainnya) ke bahasa Indonesia. Perbedaan harganya bisa 1 : 1,5 atau 1 : 2. Terjemahan ke bahasa asing akan lebih sulit karena penerjemah tidak biasa menggunakannya dalam komunikasi sehari-hari dan tentunya lebih berisiko. Namun, kendala ini bisa teratasi jika penerjemah memiliki penguasaan bahasa asing sekaligus budayanya layaknya seorang native speaker.