Zaman yang serba modern saat ini menuntut
kita untuk bisa berbicara maupun berbahasa asing, terutama bahasa Inggris yang merupakan
bahasa internasional. Karena tuntutan pekerjaan maupun tugas akademis, Anda
bahkan harus membuat esai atau karya ilmiah yang berbahasa Inggris untuk publikasi
internasional. Kita tentu perlu menggunakan kamus untuk membantu menerjemahkannya
ke bahasa Inggris yang baik dan benar. Apakah kamus berupa buku tebal masih
berlaku? Apakah kita masih perlu membawa kamus tebal tersebut kemana saja kita pergi?
Tentu saja karena perkembangan informasi
serta teknologi saat ini, kita tidak perlu repot lagi, sudah ada kamus online bahasa Indonesia Inggris yang bisa didapatkan di internet. Salah
satu mesin penerjemah yang tidak asing lagi bagi banyak orang adalah Google
Translate. Keberadaan produk Google yang satu ini sebagai kamus online bahasa Indonesia Inggris terbukti dapat menyingkirkan kebiasaan
orang menggunakan kamus tebal, karena cukup mengetik kata saja kemudian secara otomatis
artinya akan muncul dalam berbagai bahasa sesuai keinginan.
Dapatkan terjemahan akurat dan profesional. Garansi revisi gratis dan jaminan dikirim tepat waktu. Pembayaran bisa setelah hasil diterima. Untuk pemesanan, silakan hubungi WhatsApp 0812-1506-0824 atau langsung klik wa.me/6281215060824
Lantas dengan keberadaan kamus online
Google Translate apakah sudah menyelesaikan masalah? Ternyata belum. Ada
beberapa kekurangan yang dimiliki Google Translate dan membuatnya kurang
efektif dan kurang terpercaya dibandingkan penerjemahan secara manual oleh
penerjemah profesional tentunya. Untuk mengetahui selengkapnya, berikut ini
akan diuraikan satu per satu kelebihan maupun kekurangan dari kamus online bahasa Indonesia Inggris untuk tambahan informasi.
Kelebihan Google
Translate dibanding penerjemahan secara konvensional
Siapa yang tidak kenal Google Translate? Produk
ini merupakan salah satu dari sekian banyak aplikasi penerjemah bahasa secara
online yang memudahkan penggunanya menerjemahkan berbagai kosakata ke berbagai
bahasa di dunia. Kelebihan aplikasi ini adalah lebih hemat serta praktis tanpa
perlu membuka kamus untuk menerjemahkan kosakata. Mengapa dikatakan praktis?
Ya, bayangkan saja jika kita diminta untuk menerjemahkan ke berbagai bahasa
seperti Korea, Perancis, dan Inggris sekaligus? Kita akan kerepotan membeli
kamus tebal dengan berbagai bahasa di toko buku seandainya Google Translate
atau kamus online tidak ada.
Kekurangan kamus
online bahasa dibanding penerjemahan konvensional
Tidak ada yang sempurna di dunia ini,
begitu pula dengan keberadaan kamus online penerjemah bahasa. Meskipun praktis,
cepat, dan mudah penggunaannya, tentu di balik itu semua terdapat beberapa
kekurangannya. Dapat dijelaskan bahwa kamus online penerjemah bahasa
seperti Google Translate masih memiliki kekurangan karena saat penggunanya
menerjemahkan beberapa kalimat ke bahasa tertentu hasilnya tidak sesuai dengan
harapan. Parahnya, hasil terjemahan bisa mengandung arti yang berbeda jauh dari
bahasa asli sebelumnya, tapi hal ini kadang tidak diperhatikan oleh pengguna.
Kesalahan penafsiran diabaikan begitu saja karena sudah terlanjur percaya penuh
pada kamus online.
Satu lagi yang menjadi catatan bersama, terjemahan
kamus online biasanya tidak memerhatikan aspek grammar atau tata bahasa yang
benar, sehingga susunan kata hasil terjemahan terkesan acak dan berbeda arti
dari yang sebenarnya. Oleh karena itu, jangan mudah percaya begitu saja dengan
kamus online, teliti dulu kebenarannya, dan ada baiknya bila meminta bantuan
dari jasa penerjemah profesional, terpercaya, dan berpengalaman, seperti di
situs penerjemah-online.com ini. Penguasaan tata bahasa Inggris yang
cukup dibutuhkan untuk membedakan mana yang termasuk frasa, idiom ataupun bahasa
slang.
Tujuan sebenarnya kamus online bahasa Indonesia Inggris adalah untuk menemukan arti kosakata,
bukan sebagai rangkaian kalimat, karena tidak mampu memahami konteksnya.
Sebaliknya, tugas penerjemah adalah merangkai kata dalam terjemahan menjadi
sebuah kalimat yang padat dan utuh dengan mempertimbangkan konteksnya.